Standar Penilaian Pendidikan

Penilaian pendidikan adalah proses untuk mendapatkan informasi tentang prestasi atau kinerja peserta didik. Hasil penilaian digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap ketuntasan belajar peserta didik dan efektivitas proses pembelajaran.

Fokus penilaian pendidikan adalah keberhasilan belajar peserta didik dalam mencapai standar kompetensi yang ditentukan. Pada tingkat mata pelajaran, kompetensi yang harus dicapai berupa Standar Kompetensi (SK) mata pelajaran yang selanjutnya dijabarkan dalam Kompetensi Dasar (KD). Untuk tingkat satuan pendidikan, kompetensi yang harus dicapai peserta didik adalah SKL

Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan dan mencakup seluruh aspek pada diri peserta didik, baik aspek kognitif, afektif, maupun perilaku sesuai dengan karakteristik kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.

Setidaknya ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam menilai hasil belajar peserta didik pada kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.

Pertama, penilaian pendidikan ditujukan untuk menilai hasil belajar peserta didik secara menyeluruh, mencakup aspek kognitif, afektif, dan perilaku. Informasi hasil belajar yang menyeluruh menuntut berbagai bentuk sajian, yakni berupa angka prestasi, kategorisasi, dan deskripsi naratif sesuai dengan aspek yang dinilai. Informasi dalam bentuk angka cocok untuk menyajikan prestasi dalam aspek kognitif. Sajian dalam bentuk kategorisasi disertai dengan deskriptif-naratif cocok untuk melaporkan aspek afektif dan perilaku.

Kedua, hasil penilaian pendidikan dapat digunakan untuk menentukan pencapaian kompetensi dan melakukan pembinaan dan pembimbingan pribadi peserta didik.

Ketiga, penilaian oleh pendidik terutama ditujukan untuk pembinaan prestasi dan pengembangan potensi peserta didik. Misalnya, seorang peserta didik kurang berminat terhadap mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, maka hendaknya diberi motivasi agar ia menjadi lebih berminat.

Keempat, untuk memperoleh data yang lebih dapat dipercaya sebagai dasar pengambilan keputusan perlu digunakan berbagai penilaian yang dilakukan secara berulang dan berkesinambungan.

http://education-mantap.blogspot.com/2009/12/penilaian-hasil-belajar-oleh-pendidik.html

1 komentar:

  1. Standar penilaian pendidikan menurut saya adalah suatu hasil yang didapat dari apa yang telah dilakukan oleh anak didik. Penilaian itu dilakukan oleh pendidik. Jika kita berbicara tentang nilai adalah yang terpikirkan itu nilai yang tinggi dan bagus. Pada dasarnya seorang anak didik itu belajar dan menuntut ilmu untuk menambah pengetahuan tp ada juga anak didik yang hanya mempedulikan nilai bukan pengetahuannya. Sebagai pendidik hendaknya dalam memberikan nilai itu melihat dari kerajinan si anak didik. Jangan terpaku pada kepandaian si anak didik karena tidak semua anak didik pandai di semua bidang. Sebagai contoh : Dalam pelajaran Matematika. Si A pandai dalam pelajaran ini namun si B tidak pandai dalam pelajaran ini lalu guru memberikan nilai bagus kepada si A dan nilai kurang bagus kepada si B. Padahal kedua anak ini sama – sama rajinnya. Seharusnya si guru dalam pemberian nilai itu tidak selalu melihat kepandaian tetapi lihat juga dari kerajinannya, karena mungkin si B mempunyai kemauan yang tinggi untuk belajar namun memang kecepatan otaknya tidak terlalu baik dibandingkan si A. Karena kerajinan itu awal dari kepandaian. Tidak semua anak didik mempunyai kesempurnaan dalam pemikiran, pasti memiliki kelemahan dalam berfikir. Apa sebab memberi nilai harus melihat dari kerajinan?? Karena misalkan si B sudah rajin dan ada semangat untuk belajar lalu tiba-tiba nilai yang ia dapat kecil tak sepadan dengan perjuangan yang telah ia lakukan maka pasti ada rasa kecewa di diri anak si B tersebut. Ia akan beranggapan untuk apa belajar giat-giat bila nilai akhir yang didapat kecil-kecil juga. Dengan kata lain seharusnya pendidik dalam hal pemberian nilai juga harus menghargai apa yang telah dilakukan oleh anak didiknya.

    BalasHapus